Teknologi, sumber daya manusia, kemampuan intelligent mungkin adalah faktor-faktor dari banyak faktor lainnya yang membedakan tentara negri Yahudi ini dengan tentara dalam negri (Indonesia). Selain dari aspek-aspek formal di atas ada juga faktor yang tergolong sebagai pendapat masyarakat atau faktor non-formal yang cukup berpengaruh dalam menarik simpati masyarakat.
Faktor non-formal itu adalah masalah FISIK. Fisik memang tidak berpengaruh secara langsung dalam memenagkan sebuah pertempuran. Namun faktor fisik ini dapat memikat hati dan memenagkan hati banyak orang , terutama hati para muda-mudi. Tentara pria Israel identik dengan badan tegap, tubuh gagah-tinggi dan bermata elang.Sementara tentara wanita-nya terkadang lebih cantik dari pada model dalam negri, dengan tubuh ideal, mata yang indah serta rambut panjang yang menawan.
Israel memang memberlakukan kebijkan wajib militer bagi setiap warga negaranya. Empat tahun untuk pria dan dua tahun untuk wanita. Namun jika seorang wanita Israel sudah menikah atau sudah mengandung dan mempunyai anak, ia dibebaskan dari wajib militer ini.
Saya heran sekaligus iri dengan para
Israeli ini. Seseorang yang masuk ke dalam kemiliteran biasanya cendrung terlihat lebih 'berantakan' dan tidak terurus akibat kegiatan-kegiatan militer yangg mereka lakukan. Namun hal ini sepertinya tidak berlaku bagi para punggawa-punggawa Yahudi ini. Bagi yang pria mereka malah terlihat lebih gagah dan menarik dari sebelumnya. Sementara bagi yang wanita selain tetap menarik, mereka juga jadi terkesan tangguh dan lebih mempesona dari sebelumnya.
Berdasarkan apa yang saya amati, para muda-mudi Israel cendrung terlihat lebih beribawa setelah masuk dalam kemiliteran tersebut. Berbeda dengan muda-mudi domestik yang akan terlihat lebih 'berantakan' dan hitam saat memasuki sebuah lembaga militer. Hal ini membuat saya bertanya-tanya apa mungkin para punggawa Yahudi ini melakukan pelatihan militer yang jauh berbeda dengan Indonesia yang memungkinkan mereka untuk tetap bergaya walaupun berada di kondisi 'panas' Timur Tengah. Salah satu perbedaan kebijakan yang paling jelas adalah para tentara wanita Israel diperbolehkan berambut panjang. Tidak seperi tentara wanita di Indonesia (yang sangat jarang adanya) yang diharuskan berambut super pendek.
Mereka semua bukan model tapi TENTARA!!!
Inilah mereka, para srikandi Yahudi.
Pasukan khusus wanita terjun ke Israel Selatan.
Ini adalah pasukan intelligent wanita yang telah dilatih secara khusus.
Dari srikandi Yahudi mari kita beralih ke 'elang-elang Yahudi'